Apalagi panitia ziarek mengatakan bahwa malam di jogja adalah acara bebas bagi peserta. Hmm.. pikiran saya mulai menari membayangkan indahnya suasana Beberapa tukang becak di depan hotel tak kalah semangatnya
menawarkan jasanya untuk mengajak saya berkeliling malioboro dengan becak. Suasana malioboro sangat ramai seperti biasanya. Untunglah malam sabtu walaupun ramai tetapi masih ada celah buat saya berjalan kaki menyusuri sepanjang Jalan Ahmad Yani yang lebih dikenal dengan nama Malioboro.Saya memang tidak membeli apa-apa untuk oleh-oleh dan juga tidak mencoba makanan pinggir jalan. Niat saya hanya menikmati
malam di 
Lampu-lampu 
Melihat kerumunan orang banyak di sebrang jalan. Hati saya tergerak ingin tau ada apa di
ikatannya.
Semua penonton yang berada disekeliling mereka bersorak bertepuk tangan. Setelah itu sang ayah melakukan atraksi yang lain sementara seorang anak lelaki kecil yang lain mempersiapkan diri dengan kuda lumpingnya. Sang ayah berkumur dengan
minyak tanah kemudian ditangannya memasukkan bara api ke dalam mulutnya sehingga menyeburkan kobaran api yang besar. Atraksi ini menarik sekali.Ketika musik kendangan berbunyi, anak kecil yang sudah siap dengan kuda lumpingnya mulai berjoget mengikuti alunan musik. Berguling, salto , dan melompat itulah yang dia lakukan tetapi tidak menakuti para penonton. Diantara penonton ada seorang perempuan paruh baya yang meminta saweran sekedarnya untuk atraksi ini. Atraksi lainnya , ketika anak kecil yang lain melakukan hal yang sama sperti sang ayah, yakni berkumur dengan minyak tanah hingga membuat kobaran api, sang ayah malah memasukan diri nya ke dalam sebuah
gentong kayu kecil yang kedua ujungnya dibuat bolong. Sungguh lucu adegan tersebut karena hanya sebagian saja tubuhnya terikat dalam gentong dan ia ditarik berkeliling oleh sang anak perempuannya. Beberapa orang termasuk saya pun mengambil photo beberapa atraksi yang menarik dari pertunjukan ini.
Belum selesai acara , saya berjalan menyusuri sepanjang jalan di depan tugu serangan umum 1 maret. Banyak sekali lukisan yang dipajang dipinggir jalan. Kaki terus melangkah melewati
menemukan kembali jalan malioboro. Setiap jajanan makanan masih penuh pengunjung yang menikmatinya. Beberapa toko sudah mulai tutup namun beberapa tempat lesehan baru membuka dagangannya setelah toko di depannya tutup. Namun karena saya sudah sangat lelah , akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke hotel dan istirahat.
Walaupun saya tidak membeli apa-apa tetapi jelajah malam telah membuat saya membaur dengan segala aktivitas malam
Jogja, the most lovely city, Sabtu 29 Mei 2010
Veronica Setiawati
mail to g1g1kel1nc1@yahoo.com.au

wah seru banget nih,
ReplyDeletejadi pengen nyoba makan disini