Kraukk.com

728 x 90

Friday, July 09, 2010

Indahnya matahari pagi di Pangandaran

Saya belum pernah menyaksikan keindahan matahari pagi dari pantai. Tetapi di pantai timur Pangandaran saya dapat melihat keajaiban matahari pagi muncul dari balik air laut.

Pukul 6 pagi saat mata masih ngantuk dan badan masih ingin menyatu dengan selimut yang tebal, tetapi karena keinginan yang besar melihat sunrise membuat saya segera bangun. Padahal semalam hujan , saya agak tidak yakin kalau akan mendapat matahari pagi. Tetapi begitu melihat cahaya terang dari balik jendela kamar hotel terlihat tanda pagi yang cerah, segera saya melarikan diri dari kamar.

Letak pantai timurnya tidak begitu jauh. Ada akses sebuah jalan di sebelah hotel Pantai Jaya, tempat saya dan teman-teman ziarek menginap. Saya mengetahuinya juga ketika tiba malam hari di Pangandaran, saya dan teman-teman beramai-ramai melewati jalan ini menuju tempat makan seafood berjejer di pinggir pantai untuk makan malam.

Saat pagi itu , saya berjalan kaki sampai dipinggiran batu-batuan pantai Pangandaran. Ternyata tepi pantai sudah ramai, namun terlihat genangan air bekas hujan semalam. Langit memang terlihat mendung. Angin terasa sangat sejuk dan deburan ombak terdengar sangat kencang. Saya memandang laut didepan saya tanpa batas dan halangan.

Di kejauhan sana sebuah perahu nelayan bergerak perlahan menuju tengah lautan . Dibelakangnya tampak juga sebuah gunung berasap nun jauh disana.

Saya masih berharap melihat matahari terbit. Langit disebelah timur juga belum masih belum menampakan sinar matahari karena tertutup awan kelabu dan sebagian warnanya kebiruan. Sedangkan sudah banyak orang berjejer dipinggiran pantai menunggu matahari pagi atau sekedar menikmati pagi hari di pantai yang pernah terjadi tsunami ini. Tetapi penantian saya dan mereka semua tidak sia-sia, sedikit demi sedikit cahaya emas itu mulai menampakan diri dari balik bukit didekat laut itu. Cantik sekali..

Mendung yang menyelimuti pagi perlahan sirna seiring cahaya matahati pagi meninggi. Entahlah saat melihat matahari terbit hati saya melonjak kegirangan. Mungkin karena indahnya atau karena memang sedang terpesona. Terselip ucapan syukur dihati saya karena masih dapat melihat matahari terbit dengan sempurna seperti ini.

Setelah selesai menyaksikan pesona matahari terbit di pantai Pangandaran saya kembali ke penginapan. Di warung-warung , tempat semalam kami makam malam, sudah mulai bebenah. Pantai timur Pangandaran memang untuk nelayan yang mencari hasil laut. Bau – bauan dari hasil laut pun terasa kuat. Saya bergegas untuk kembali untuk mempersiapkan perlengkapan menuju tujuan berikutnya.

Pantai Pangandaran, 30 May 2010

Veronica Setiawati

Sunday, July 04, 2010

Akhir Ziarek Di Gua Maria Kaliori - Banyumas

Siang hari yang terik sampailah di Gua Maria Kaliori. Inilah pertama kalinya saya mengunjunginya. Di halaman parkir kendaraan ada sebuah pendopo yang cukup besar. Sebelah kanan pendopo terdapat area pemakaman. Batu nisannya dibuat besar-besar . Ada yang setengah melingkar, ada yang seperti atap gereja , tetapi ada juga yang belum terpasang batu nisan. Bentuknya menarik sekali karena di sana terpasang juga patung malaikat – malaikat. Lalu uniknya lagi tulisan-tulisan yang ada di

batu nisan, selain nama yang meninggal juga tercantum nama keluarga yang ditinggalkan serta beberapa kalimat diambil dari alkitab tertulis juga disana.

Di ujung anaktangga yang paling atas dimana anak tangga ini membelah lokasi pemakaman ini terdapat patung bunda Maria, berwarna putih yang merentangkan kedua tangannya. Mungkin sebagai symbol bahwa sang bunda menerima roh mereka yang telah meninggal. Jika dari pintu masuk gerbang ada juga patung Yesus yang merentangkan kedua tanganya sebagai symbol Ia menerima setiap orang yang datang.

Untuk sampai ke gua maria, jalannya cukup mendaki. Diakhir akan menemui sebuah tempat penjualan souvernir atau benda-benda rohani. Dan ada juga sebuah patung Pieta dengan ukuran yang cukup besar seperti yang ada di Gereja Kathedral Jakarta. Patung Pieta ini menceritakan derita seorang ibu yakni Bunda Maria yang menerima tubuh Putranya Yesus Kristus yang telah wafat, setelah diturunkan dari kayu salib, dalam pangkuannya. Patung pieta ini diberkati oleh Mgr Leopoldo Girelli seorang dubes Vatikan untuk Indonesia pada tanggal 21 September 2008.

Di lokasi gua maria kaliori ada juga sebuah gereja namanya Gereja Ratu Surga Kaliori yang melayani misa kudus

hanya pada hari Minggu setiap pukul 09.00 pagi. Saya dan teman-teman ziarek KKMK KAJ datang hari sabtu siang. Namun karena para panitia sudah janji lebih dahulu, kami pu

n dapat merayakan misa syukur di kaliori sebagai rangkaian akhir dari perjalanan ziarah dan doa. . Gereja Kaliori yang masuk ke dalam keuskupan

Purwokerto ini di layani oleh para pastor OMI ( Oblat Maria Immakulata ).


Di dalam gereja yang berwarna putih, nampak sederhana sekali isinya. Hanya beberapa baris bangku umat, altar dan tempat duduk yang terbuat dari kayu untuk para pastor dan misdinar. Lukisan kaca yang besar di atas kayu salib. Lukisan kaca tersebut menceritakan tentang sosok Maria ketika menerima kabar dari malaikat , kemudian kisah natal dan ketika ia naik ke surga digelari ratu surgawi.

Tidak jauh dari gereja terdapat lokasi Gua Maria dengan halamannya yang sangat luas. Dikelilingi dinding batu dan pohon-pohon besar yang rindang. Menariknya di gua maria kaliori sebuah taman Rosario hidup dekat lokasi jalan salib, kemudian ada tujuh gua maria yang kecil dimana setiap gua maria memilki pancuran air masing-masing. Menariknya lagi adalah patung maria yang ada di gua yang paling besar diberkati langsung oleh Alm. Bapa Suci Yohanes Paulus II sewaktu beliau berkunjung ke Indonesia.

Tidak banyak memang yang bisa diceritakan dari gereja kaliori. Tetapi rangkaian akhir perjalanan ziarah dan doa penutup yang harus saya aminkan. Apapun jawaban dari ziarah dan doa saya tetap percaya bahwa Tuhan sang pencipta itu tak pernah tutup mata. Jika Ia mau membuka keduatangannya bagi siapapun yang datang pasti demikian juga Ia terbuka terhadap permohonan dan doa-doa yang benar-benar dipanjatkan dengan kesungguhan hati..



Kaliori , 29 Mei 2010

Veronica Setiawati

Nb : makasih buat Alif yang telah menyempatkan diri menemui saya di sini. ;D