Kraukk.com

728 x 90

Tuesday, January 19, 2016

City Tour

Hari Minggu , langit cerah perjalanan city tour dimulai dari kawasan Monumen Nasional.  Oh iya, kalah nama itu kan orang banyak tidak paham, mereka lebih mengenal dengan kata singkat yakni MONAS.
 
Tepatnya saya menunggu di halte dekat jembatan penyembrangan. Hmm.. Teparnya sih, disebrang gedung kementrian pariwisata yang ada patung kereta kuda Arjuna itu. Nah disitu kan ada halte yah? Halte itu yang digunakan untuk menunggu kedatangan bus tingkat ini.
 
 
Ternyata banyak keluarga yang juga menunggu kedatangan bus tingkat. Sebenernya keberadaan bus tingkat ini sudah lama menghiasi jalanan protokol ibukota Jakarta.
 
 
Tetapi, buat saya ini pertama kalinya saya mencoba keliling kota alias city tour dengan bus ini. Sssttt.. Asal tahu aja ya, bus tingkat ini ditunggu banyak penumpangnya karena memang gratiz.
 
 
Upss.. Kenek perempuan cantim keluar dari dalam dan menjelaskan bahwa bus tingkat tersebut hanya sampai stasiun kota. Saya sepakat dengan Mba cantik itu yang tegas dengan para penumpang yang maunya berebutan masuk untuk kursi kosong.  Saya duduk dekat jendela di atas. Lumayan lah ada AC dan full music. Perjalanan city tour saya dimulai dari Monas menuju Bundaran HI. 
 
 
Seperti yang banyak diketahui dari berita akhir-akhir ini, Jakarta kedatangan "tamu" tidak diundang. Mereka sempat melancarkan aksi teror bomnya di lokasi yang ternyata juga dilewati oleh bus tingkat ini. Orang-orang masih berkerumun di dekat lokai pemboman , tepatnya di depan jalan Thamrin depan Burger King.
 
 
Kondisi lokasi yang sempat mencekam akibat juga adanya penembakan antara Polisi dan para teroris, ternyata masih menjadi tontonan para warga yang ingin melihat dari dekat. Beberapa karangan bunga turut berduka cita terpajang di depan Restaurant cepat saji ini. Dan beberapa bagian dari lokasi yang hancur juga sudah ditutup dengan papan.
 
 
Bus terus melaju di pusat ibukota ini sampai menuju Bunderan HI. Tidak ada aktivitas satupun di depan monumen putra putri yang  menyambut para warga kota Jakarta ini. Biasanya disini cukup ramai dengan beberapa demo masyarakat, ormas ataupun lembaga masyarakat mengenai kondisi negara ini dan lain-lain.
 
 
Kondisi lalu lintas pun ramai lancar , seperti tidak pernah terjadi apapun. Tetapi, mata saya sempat melirik beberapa tempat yang mulai diperketat kembali pemeriksaan tamu atau mobil yang akan masuk ke dalam gedung.
 
 
Di Bundaran HI ini bus ini memutar arah kembali untuk melanjutkan perjalanannya. Kembali melintasi jalan Thamrin yang sedang dalam renovasi untuk jalur kereta bawah tanah.  Kemudian kembali melewati kawasan Monas dan menuju kawasan Duta Merlin.
 
 
Ketika memasuki kawasan jalan Gajah Mada , lalu lintas kendaraan semakin padat merayap. Tetapi saya tidak merasakan bosan di dalam bus tingkat tersebut. Karena memang tidak ada satu penumpang pun yang tidak ada yang berdiri dan tidak pengap atau bau. Beberapa halte yang tertulis City Tour , bus tingkat ini selalu berhenti untuk menaikan atau menurunkan penumpang. Dan terakhir perjalanan bus tingkat ini adalah di depan Museum Mandiri - Jakarta Kota.
 
 
 
Oh ya, kan karena saya memulai perjalanan ini dengan bus tingkat city tour ini, maka saya juga mengakhiri perjalanan pulang dengan bus ini lagi. Untuk di Jakarta Kota dapat menunggu di halte BNI 46. Nah, menunggu manis dan sabar sambil menyeruput air mineral akhirnya bus gratis untuk wisata keliling Jakarta itu pun datang. Berebutan dengan penumpang lain yang juga berambisi untuk dapat tempat duduk, akhirnya saya mengalah duduk di bawah saja.
 
 
 
Saya memperhatikan kondisi busnya kali ini. Mata saya menyisir beberapa tempat di bawah kolong kursi, tangga, AC mobil. Dan memang bersih dan nyaman. Supirnya perempuan juga dan tidak membawa bus dengan ugal-ugalan. Tertib lalu lintas deh.
 
 
Melewati jalan Hayam Wuruk berbelok ke arah Juanda dan sempat berhenti di beberapa halte. Dan tentu saja si Mba cantik yang membantu tugas supir ini menerangkan perbehentian terakhir bus ini adalah di Monas. Kemudian berhenti di halte Pasar Baru.
 
 
Sayang sih, sewaktu ikut keliling bersama dengan bus tingkat ini serasa ikut naik bus gratis saja dan tidak mendengar adanya informasi mengenai kota Jakarta dan sejarah dari gedung atau wilayah tempat-tempat yang dilalui bus ini. Jadi, saya seperti naik bus umum saja yang membedakannya adalah saya tidak bayar hehehe.. Semoga saja bus tingkat ini tetap menjadi bus pariwisata kota Jakarta dan bukan beralih fungsi menjadi bus umum.
 
 
Enjoy Jakarta!
Jangan takut keliling Jakarta...
 
 
Salam berkelana,
 
veronica setiawati