Kraukk.com

728 x 90

Tuesday, October 02, 2012

Perjalanan Ke Negeri Khayangan.


Depan Gapura Dieng - Doc Pribadi
Perjalanan 13 jam dengan jalur darat tidak mengurangi niat dan rasa ingin tahuku terhadap sebuah tempat yang bernama “Dieng”.  Rasa letih dan mengantuk yang amat sangat terbayar setelah tiba di depan gapura , dimana aku telah tiba di tempat yang banyak disebut orang “Negeri Di atas Awan” ini.

Kagum dengan pemandangan serta udara dingin yang menyambutku ketika melintasi perbukitan.  Jalan yang berliku-liku diluar membuatku hampir tidak percaya kalau rasa penasaranku sudah hampir  terbayar. “Akhirnya , Dieng bisa aku datangi.” Ucapku senang.

Sepanjang perjalanan menuju tempat tujuan , aku melihat bukit-bukit tersebut yang digunakan sebagai tempat berladang. Hampir seluruh perbukitan berubah menjadi tempat berladang dengan pipa-pipa yang panjang untuk mengairi ladang-ladang tersebut. 

Telaga Warna Dan Kesucian Goa Di sekitarnya.
Tujuan pertama perjalanan Dieng ini adalah Telaga Warna. Dingin menyambut kedatanganku di tempat parkiran kendaraan untuk memasuki kawasan telaga warna. Seperti halnya tempat wisata yang lain, di sekitar tempat parkiran ini banyak dijumpai warung-warung yang menyediakan souvenir dan makanan kecil lainnya. Termasuk juga sarung tangan, penutup kepala dengan bertuliskan “Dieng” serta kaos kaki untuk menghangatkan tubuh dapat dibeli di tempat ini.

Untuk dapat masuk ke dalam kawasan ini dikenakan biaya sebesar Rp 6.000 per orang. Di tempat ini, aku sebuah danau atau telaga disebutnya, tetapi airnya menyusut dan bau belerang seperti bau busuk dari telaga ini. Air telaganya sedang berwarna hijau kebiruan, dan karena warna yang ditampilkan dari telaga ini , oleh sebab itu dinamakan Telaga Warna.

Telaga ini dikelilingi perbukitan dan hutan. Di tepi danau yang kering dapat dilihat buih-buih dari air telaga seperti air mendidih. Mungkin itu yang menimbulkan gas belerang. Namun, karena udara dingin dan angin yang bertiup cepat menghilangkan bau belerang yang sempat menyengat setelah dari pintu masuk.

Pemandangan di sekitar telaga ini sangat indah terlebih warna-warna air yang ditampilkan dari telaga warna ini. Menurut beberapa orang warna-warna telaga ini bisa seperti pelangi , berbagai warna bisa muncul dari telaga ini. 

Di lokasi telaga ini terdapat juga sebuah telaga yang lain tetapi tidak berwarna. Lokasi cukup dekat , nama telaga tersebut adalah Telaga Tengilon, yang artinya adalah Telaga Cermin. Telaga tersebut memang jernih bila dibandingkan dengan telaga warna , ibaratnya telaga tersebut karena terlalu bening dapat dijadikan cermin.

Telaga warna - Doc Pribadi
Tidak jauh dari telaga cermin tersebut, terdapat sebuah lokasi yang didalamnya terdapat goa. Tetapi, bila diperhatikan, lokasi yang dikelilingi pohon-pohon  yang rindang ini tidak ditemukan adanya kamar mandi/toilet.  Karena memang tempat ini benar-benar dijaga dan masih dianggap suci atau kramat.  Oleh sebab itu, bila ada yang kebelet pingin pipis sebaiknya sebelum sampai dilokasi ini dibuang sebanyak-banyaknya ditoilet dekat pintu masuk atau ketika berada ditempat parkiran hehe…

Sebelum memasuki goa-goa yang terdapat di lokasi ini, pertama kali akan dijumpai sebuah batu yang besar  dan berwarna hitam. Batu tersebut jika dilihat menyerupai seorang tokoh pewayangan bernama Semar. Maka tak salah bila batu hitam raksasa tersebut disebut sebagai batu semar, dimana di depan batu tersebut terdapat patung gajah mada yang sedang duduk bersila berwarna keemasan.Uniknya, batu semar tersebut, beberapa pohon hidup dari batu tersebut.

Tidak jauh dari Batu Semar, terdapat beberapa goa disekitarnya. Pertama adalah Goa Jaran. Di depan pintu masuk gua tersebut, ada tiga patung perempuan. Posisi patung tersebut saling membelakangi dan tidak terpisahkan. Menurut pemandunya sih, itu artinya lambang hawa nafsu yang  melekat pada diri manusia yakni harta, tahta dan wanita.

Aku mencoba untuk memasuki goa yang sempit tersebut, yang katanya sih masih digunakan beberapa orang untuk bertapa. Hmm.. ternyata hanya beberap meter saja sudah terhalang dua buah batu yang menjulang kebawah seperti stalagmite. Entah percaya atau tidak, katanya sih kalau ada yang berniat untuk mencari “sesuatu” di tempat ini, dua buah batu yang menyempit akan terbuka. Kalau ada yang mau mencoba membuktikan silakan saja hehe..

Goa yang lainnya adalah goa pengantin ( Couple cave ). Unik sekali namanya dan goanya hanya seperti tempat persembunyian saja. Mungkin karena letaknya agak masuk ke dalam dan tersembunyi, dan mungkin  bagi para pasangan yang ingin mencari keturunan goa tersebut diasumsikan sebagai tempat mereka memadu kasih selayaknya pasangan suami istri.

Diatas goa pengantin ini, terdapat sebuah goa yang lain masih disucikan. Pertama Goa Sumur. Banyak cerita bagi mereka yang datang mencari sesuatu dari tempat ini, mereka akan membawa air sumur yang terdapat di dalam goa ini.  Karena di dalam goa ini terdapat sumber air suci yang bernama “Tirta Perwitasari.” Goa sumur akan cepat dengan mudah dikenali oleh pengunjung tempat ini karena di depan pintu gerbangnya terdapat patung seorang perempuan sedang membawa sebuah kendi yang siap dituangkan airnya. 

Goa yang kedua, diatas gua pengantin adalah Goa Semar. Nah, di tempat ini tempat yang masih digunakan beberapa orang yang masih percaya dengan hal-hal gaib. Mereka yang ingin bertapa di goa semar ini dapat memberitahukannya kepada sang juru kunci. Karena goa ini dikunci dengan sangat rapat.  Di depan Goa Semar pun terdapat patung semar sehingga siapapun yang datang akan mudah mengenalinya. 

Tempat di sekitar lokasi goa sangat sejuk dan adem. Karena pohon-pohon yang rindang mengitari tempat ini. Dan dari balik beberapa pohon terlihat jernihnya Telaga Tengilon yang memantulkan sinar matahari.  Cantik sekali.

Veronica Setiawati
*dalam perjalanan bersama Photopacker Photopackers*



No comments:

Post a Comment

Hi all,
thanks for reading my post and give me some comments here.. :D