Perjalanan bis mulai masuk tol setelah dari jalan lingkar luar cengkareng-kamal dan keluar di pluit. Tanya – tanya sama ibu yang duduk di sebelah kalo mau ke
Dari jauh keliatan rombongan pakai baju merah.. wah aku pikir udah ketinggalan neh.. yaaahhh di tinggalin deh… niat hati udah pengen pulang lagi aja tapiii terus aja aaahhh tanggung udah sampe tinggal belok ke dalam. Sampai di pintu samping museum bank mandiri , tanya-tanya pak satpam “pak mau ikutan acara jelajah
Ikutin petunjuk lewat lorong bangunan museum bank mandiri dan akhirnya ketemu tempat registrasi. Waaahhh heppiiii yayayaya heppii yeyeyeee… begitu lihat masih banyak orang disana hehehe,, begitu ke tempat registrasi , aku kasih printout bukti transfernya dan tulis nama serta emailnya di kertas registrasi diberikannyalah aku roti, air mineral, tanda peserta serta kupon makan siang, kertas sinopsis dan penjelasan sedikit bahwa aku di kelompok Patekoan sesuai yang ada di tanda peserta tetapi bisa juga koq bergabung dengan kelompok yang lainnya…. Oohh gitu ya ok deh , setelah tenangin diri bentaran karena masih capek dan panik tadi karena menyangka di tinggalkan, akhirnya aku bergabung aja dengan kelompok lamceng hehehehe karena gak tau yang mana kelompok aku hehehe… lagipula kelompok ini udah mau jalan.
Oh ya disini aku ketemu dengan salah seorang temen dari sep mudika beda angkatan , tapi aku lupa namanya inget wajahnya , kenalnya pertama kali di mega mendung waktu ada acara outbond di
Mulai deh berangkat, dengan dipandu oleh kak meimei kami bergerak dari ruangan demi ruangan yang ada di museum bank mandiri. Tiap ruangan masih tertata rapih. Lihat-lihat juga mata uang jaman dulu waahhh asik banget. Setelah dari situ kami digiring ke ruangan yang lebih besar disitu ada gambar dari cikalbakal beberapa bank yang ada di
Pukul Sembilan lewat kami sudah di luar dari gedung museum. Jalanan diluar masih basah karena memang tadi sempat hujan. Kami berjalan menuju pasar pagi atau belok kanan dari pintu samping gedung. Beramai-ramai berjalan sambil mendengarkan penjelasan dari tour guide mengenai daerah pasar pagi asemka dan sekitarnya ini termasuk tempat yang murah meriah untuk belanja hehe.. palagi ATKnya. Ehh ada kamera tipi juga lohh di
Ketika kami sampai di pertokoan pasar pagi asemka ini eehh tiba-tiba hujan. Kami berteduh dan menunggu temen-temen yang lain berkumpul di ruko. Ada yang unik dari ruko ( rumah toko ) ini yakni, selain dari lantai satu/ dasar yang dipakai berdagang dan lantai atasnya dipakai sebagai rumah tinggal, ruko juga akan di bangun ke atas jikalau anak dari pemilik ruko menikah waahhh bayangin seandainya ada 5 anak dan kelimanya menikah dan tinggal di tempat yang sama, tingginya kayak apa ya dan pasti ada lift tuh hehehehe….. Setelah reda kami melanjutkan kembali perjalanannya dan berbeloklah kami pada sebuah gang. Disitu ada sebuah rumah yang gak tahu punya siapa, bentuk rumahnya itu campuran melayu, belanda dan cina yang konon katanya ini milik juragan tembakau. Keren juga rumahnya warna hijau muda berlantai dua.
Selanjutnya kami melihat lagi ada sebuah rumah dokter , yang menarik di atas atapnya itu ada yang berbentuk kubah. Agak maju lagi ketemu dengan rumah yang istilahnya adalah tusuk sate. Menurut cerita posisi rumah tusuk sate itu tidak bagus oleh sebab itu di atap rumahnya di taruh guci , mungkin fengsuinya begitu hehe tebak manggis aje neh... Dan kemudian kami juga melihat rumah yang lainnya. Dan memang perjalanan kami cukup menarik orang-orang sekitar ya, bahkan ada seorang warga sekitar situ yang menanyakan kami dari mana dan ada acara apa hmm…
Dari sini perjalanan dilanjutkan melewati gang yang digenangi air. Ujan gerimis juga mulai turun. Dan berhentilah kami pada sebuah rumah. Gak terlalu dengar apa yang di jelaskan kak meimei, tapi aku menangkap itu adalah rumah kesejahteraan karena ada tulisan cina di lantai dua yang terlihat jelas dan diterjemahkan olehnya. Keluar dari pemukiman warga kami bertemu dengan kali krukut dan melewati sepanjang jalan tersebut ketemulah dengan toko obat Lay An Tong dan di sebrangnya adalah wihara budhi darma. Tempatnya dari luar siih kelihatannya kecil tapi begitu masuk kedalam waaahhhh merah semua dan memanjang. Agak gak enak sih soalnya
Di pinggir jalan perniagaan dijelaskan bahwa dahulu jalan itu bernama Patekoan dan maap banget gak terlalu jelas kelanjutannya… jalanan mulai rame dan mobil-mobil serta mereka yang seliweran di
Kembali kami ke jalan perniagaan atau ke gang menuju wihara lamceng untuk selanjutnya menuju ke sekolah SMAN 19. Menurut sumber katanya di sebelah kanan sekolah ini ada kelenteng yang tidak banyak orang tau karena terletak di gang kecil yang tertutup. Sayangnya kami tidak masuk ke dalamnya dan mungkin pihak sekolah sedang ada acara lain takut menggangu akhirnya perjalanan kami lanjutkan ke toko tiga.
Oh ya SMAN 19 ini dulunya adalah sekolah untuk orang-orang tionghoa yang namanya adalah Tiong Hoa Hwee Koan (perkumpulan Tionghoa). Namun pada pemerintahan orde baru sekolah yang disingkat Pa Hua ini ditutup dan di ambil alih serta berubah nama menjadi SMAN 19 yaaahh bersyukur jadi sekolah juga. Bentuk bangunannya juga tidak berubah banyak dari aslinya. DI toko tiga kami berbelok ke kanan menuju wihara yang lain tapi ini masih direnovasi. Hanya sebentar kami disana, perjalanan kembali ke toko tiga menuju jalan petak Sembilan atau jalan kemenangan. Lagi-lagi kami bahan perhatian warga sekitar di
Cuaca mulai panas. Dan jam menunjukkan hampir pukul sebelas siang. Setelah melewati sekolah ricci sampailah kami di Kelenteng Toa Se Bio. Wadduhh rameee banget.. padat pula, ya mobil, orang lewat , jualan, pengemis pun juga ada menunggu sedekah dari mereka yang datang ke sini.
Aku masuk hanya sebentar , karena penuhnya orang yang mau sembahyang gak enak juga ganggu mereka yang mau sembahyang. Ya sudah aku berjalan mengikuti mereka yang menuju gereja
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi di bawah sinar matahari yang terik ke wihara dharma bakti.Ternyata di wihara pengemisnya lebiiihhh banyak dari yang ada di toa se bio. Dari pintu masuk sampe ke wiharanya berjejer tuh di sebelah kanannya.
Luar biasaaa…. :)
Tidak lama kami disini karena juga terlalu banyak pengunjung yang mau sembahyang untuk menyambut Cap Go Meh , kami pulang melalui jalan kecil menuju pasar , letaknya di sebelah kanan tempat pembakaran dupa. Lewat pasar yang padet menuju pertokoan pancoran – glodok. Ikuti sepanjang ruko menuju pasar pagi asemka untuk kembali ke museum bank mandiri.
Kami semua peserta berkumpul di ruangan besar untuk makan siang bersama dengan menukarkan kupon yang ada di tanda peserta.
Note : Poto-poto bisa dilihat di Wisata Jelajah Kota Tua http://g1g1kel1nc1.multiply.com/photos/album/67/Wisata_Jelajah_Kota_Tua
Cengkareng , 10 februari 2009 pkl 23.15
Salam,
Vero
Mail to : g1g1kel1nc1@yahoo.com.au
No comments:
Post a Comment
Hi all,
thanks for reading my post and give me some comments here.. :D