Kraukk.com

728 x 90

Saturday, June 05, 2010

Jelajah Malam Kota Jogja ( alone )

Malam hari sekitar pukul 19.00 bus memasuki halaman hotel. Rasa penat dan gerah dari sepanjang hari ziarek rasanya ingin saya balas dengan mandi. Apalagi panitia ziarek mengatakan bahwa malam di jogja adalah acara bebas bagi peserta. Hmm.. pikiran saya mulai menari membayangkan indahnya suasana kota jogja di waktu malam.Keluar dari hotel Asia Afrika yang ada di jalan pasar kembang , saya berjalan kaki menuju pasar malioboro.


Beberapa tukang becak di depan hotel tak kalah semangatnya menawarkan jasanya untuk mengajak saya berkeliling malioboro dengan becak. Suasana malioboro sangat ramai seperti biasanya. Untunglah malam sabtu walaupun ramai tetapi masih ada celah buat saya berjalan kaki menyusuri sepanjang Jalan Ahmad Yani yang lebih dikenal dengan nama Malioboro.


Saya memang tidak membeli apa-apa untuk oleh-oleh dan juga tidak mencoba makanan pinggir jalan. Niat saya hanya menikmati malam di kota Jogya sendirian. Melihat beberapa souvenir yang unik , para pedagang yang berjualan , delman dan becak yang berjejer di sepanjang jalan Malioboro. Atau sekedar berdiri mendengar beberapa pengamen jalanan bernyanyi penuh semangat di pinggir jalan. Apalagi di langit tampak bulan purnama membuat malam sangat indah terlihat di kota jogja.

Lampu-lampu kota dan kendaraan yang berkilauan membuat saya serasa seperti di kota Jakarta. Di seberang jalan sana berjejer warung-warung jajanan lesehan yang penuh dengan para penikmat makanan dan pengamen jalanan. Syaa berjalan lagi dan berhenti depan mal malioboro duduk di pembatas jalan yang terdapat lampu-lampu jalanan. Saya mengambil gambar dari lampu-lampu jalanan kota jogja yang menarik ya walaupun hasilnya banyak yang bergoyang. Kaki terus melangkah dan sampailah pada suatu tempat di nol km kota Jogja. Suasana sangat ramai seperti biasanya banyak sekali pertunjukan seni..


Melihat kerumunan orang banyak di sebrang jalan. Hati saya tergerak ingin tau ada apa di sana. Ternyata di depan pintu pagar istana ada sebuah pertunjukan kuda lumping oleh sebuah keluarga. Saya berhenti dan memperhatikan kegiatan mereka. Seorang anak yang diikat sekujur tubuhnya hingga menyerupai pocong kemudian dipecut oleh seorang laki-laki dewasa yang mungkin itu ayahnya. Setelah itu ia terjatuh lalu ditutupi kain dan begitu kain terbuka anak tersebut sudah terbuka ikatannya.


Semua penonton yang berada disekeliling mereka bersorak bertepuk tangan. Setelah itu sang ayah melakukan atraksi yang lain sementara seorang anak lelaki kecil yang lain mempersiapkan diri dengan kuda lumpingnya. Sang ayah berkumur dengan minyak tanah kemudian ditangannya memasukkan bara api ke dalam mulutnya sehingga menyeburkan kobaran api yang besar. Atraksi ini menarik sekali.

Ketika musik kendangan berbunyi, anak kecil yang sudah siap dengan kuda lumpingnya mulai berjoget mengikuti alunan musik. Berguling, salto , dan melompat itulah yang dia lakukan tetapi tidak menakuti para penonton. Diantara penonton ada seorang perempuan paruh baya yang meminta saweran sekedarnya untuk atraksi ini. Atraksi lainnya , ketika anak kecil yang lain melakukan hal yang sama sperti sang ayah, yakni berkumur dengan minyak tanah hingga membuat kobaran api, sang ayah malah memasukan diri nya ke dalam sebuah gentong kayu kecil yang kedua ujungnya dibuat bolong. Sungguh lucu adegan tersebut karena hanya sebagian saja tubuhnya terikat dalam gentong dan ia ditarik berkeliling oleh sang anak perempuannya. Beberapa orang termasuk saya pun mengambil photo beberapa atraksi yang menarik dari pertunjukan ini.


Belum selesai acara , saya berjalan menyusuri sepanjang jalan di depan tugu serangan umum 1 maret. Banyak sekali lukisan yang dipajang dipinggir jalan. Kaki terus melangkah melewati Taman budaya. Sepi sekali tidak terlalu banyak kendaraan hanya terlihat beberapa orang duduk-duduk. Kemudian dari tempat ini menemukan kembali jalan malioboro. Setiap jajanan makanan masih penuh pengunjung yang menikmatinya. Beberapa toko sudah mulai tutup namun beberapa tempat lesehan baru membuka dagangannya setelah toko di depannya tutup. Namun karena saya sudah sangat lelah , akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke hotel dan istirahat.


Walaupun saya tidak membeli apa-apa tetapi jelajah malam telah membuat saya membaur dengan segala aktivitas malam kota jogja. Menyenangkan sekali melihat apa yang mungkin sudah umum namun tidak terlalu diperhatikan. Dan memang kota jogja selalu menarik untuk disinggahi.

Jogja, the most lovely city, Sabtu 29 Mei 2010

Veronica Setiawati

mail to g1g1kel1nc1@yahoo.com.au

1 comment:

Hi all,
thanks for reading my post and give me some comments here.. :D