Kraukk.com

728 x 90

Sunday, January 17, 2010

Kasepuhan Ciptarasa – Ciptagelar

( Trip perdana 24 – 26 Januari 2009 - Bersama WABI Oi Crisis Centre )

Sabtu siang kami berkumpul di parkiran Taman Makam Pahlawan Kalibata. Registrasi dan perjalanan dimulai dari tempat ini menuju pelabuhan ratu. Hujan yang deras menemani perjalanan kami. Perjalanan yang membuat saya mabok karena perut belum diisi makanan. Malam hari menjelang pelabuhan ratu kami membeli makanan pengisi perut. Ketika memasuki perkebunan sawit yang ada di sekitar pelabuhan ratu sebagai akses jalan menuju kasepuhan ciptarasa-ciptagelar, supir busnya kurang bersahabat. Tetapi untunglah kami dapat sampai di panggayungan dan di situ ada sebuah sekolah kemudian dari tempat ini kami berjalan kaki di malam yang gelap serta diguyur hujan.


Baru kali ini saya berjalan dalam gelap. Jalan berbatu, licin, kiri kanan rumah penduduk kemudian hutan tanpa ada penerangan jalan. Celakanya kaki saya keram dan sandal yang saya pakai putus rasanya lengkap penderitaan saya malam itu ditambah lagi kondisi badan yang drop karena mabok di bus. Ada rasa mengeluh di dalam hati saya. Bener-bener saya gak suka dengan perjalanan ini , menyebalkan. Setelah perjalanan cukup panjang dan melelahkan akhirnya kami sampai juga di tempat kasepuhan Imah Guede ciptarasa.


Kampung Ciptarasa sendiri didirikan oleh Abah Anom yang merupakan pindahan dari kampung Linggar Jati – Cisarua berjarak 350 mtr dibawahnya. Kampung Ciptasara dapat dijangkau dari pelabuhan Ratu dengan kendaraan roda 4 hingga halaman Imah Guede. Ciptarasa dulunya merupakan pusat pemerintahan, berada di Desa Simarasa, Kec. Cikakak, kabupaten sukabumi dan terdiri dari 2 RT dan 1 RW berada dipunggung Gunung Sanglang dan Gunung Bodas di ketinggian 750mdpl.


Setelah menetap 17 tahun lamanya, kampung Gede berpindah kembali ke tempat baru berdasarkan wangsit yang diterima Abah dan harus dilaksanakan oleh sesepuh girang dan baris kolot.Tempat yang baru adalah ciptagelar. Ciptagelar adalah nama kampung gede yang baru ditempati sejak April 2001 sebagai pemerintahan Sesepuh Girang Kasepuhan Banten Kidul. Letaknya di ketinggian 1200mdpl atau dibawah gunung halimun yang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Halimun dan gunung Salak, dengan jumlah populasi masyarakatnya 250 jiwa dalam 60 kepala keluarga. Jika dari Ciptarasa berjarak 9km ke arah utara dengan jalanan yang menanjak, berbatu dan menurun.


Beberapa pos yang dilewati menuju CIptagelar antara lain : Pos Pamandangan , dari pos ini dapat melihat laut selatan dari kejauhan yang dikelilingi perbukitan. Kemudian melewati pos Lolongokan dari sini sudah memasuki hutan dari gunung halimun. Melewati jalan yang berliku dan berbatu-batu serta licin karena hujan menguyur kami. Tanjakan dan turunan membuat lelah tubuh saya serta membuat saya stress hehe.. tetapi teman-teman serta panitia turut membantu memberikan semangat. Rasanya saya ingin naik ojeg tetapi mikir keselamatan karena ngeri juga melihat keadaan jalan yang di lalui. Trip perdana yang menyebalkan hehehe… tidak ada senyum buat trip ini..


Kemudian melewati Pos cibareno yang ada sungai kecilnya. Disini istirahat sejenak sambil menikmati kopi hangat dan mie instant. Saya ingin tidur karena badan rasanya tidak sanggup lagi diajak jalan. Setelah dari Pos ini akan bertemu tanah merah setelah itu persawahan yang luas berarti kasepuhan sudah dekat. Sore hari kami tiba dikasepuhan ciptagelar. Berbincang-bincang sebentar sambil disuguhi makanan dan minuman. Setelah itu kami berbesih diri. Seger bisa mandi dan malamnya kami menikmati makan malam yang disediakan tuan rumah. Saat yang lain melanjutkan berbincang-bincang dengan Abah Ugi, saya memilih tidur dikamar di kasur lumayan mengumpulkan tenaga untuk perjalanan besok.


Kata Kasepuhan dalam bahasa sunda adalah kata yang mengacu pada golongan masyarakat yang masih bertingkah laku sesuai adat istiadat lama.Nama pemimpin adat (sesepuh) saat ini adalah Abah Ugi, yang memulai memegang tampuk kepemimpinan sejak tahun 2007 di usia 23 tahun, sepeninggal ayahnya yang didengan dengan nama Abah Anom.Sebagai kepala adat, abah bertugas mengurus perikehidupan spiritual masyarakat. Pekerjaan umumnya masyarakat kasepuhan adalah bertani. Rumah kasepuhan berbentuk rumah panggung sama seperti di Ciptarasa. Bangunannya beratapkan rangkaian danau enau ataupun ijuk. Di kasepuhan CIptagelar terdapat leuwit si jimat yakni sebuah lumbung padi komunat yang juga merupakan symbol utama kehidupan dan kesejahteraan masyarakat kasepuhan.


Siang hari nya kami melanjutkan perjalanan pulang menuju ciptarasa melewati jalan yang telah kami lalui sewaktu berangkat, dengan dibekali nasi timbel. Rasanya menyenangkan begitu kami semua tiba di ciptasara dan menggelar makan bersama nasi timbel yang telah dibawa dengan perjuangan yang melelahkan. Dari ciptarasa perjalanan dilanjukan kembali ke pangguyangan, dimana bus kami telah menunggu untuk membawa kami pulang ke Jakarta.


UUhhhmm inilah trip pertama saya.. berawal dari rasa tidak sukanya saya dengan trip pertama malah membawa saya mengikuti trip-trip selanjutnya dalam tahun 2009. Aneh bin mustajab yaa.. tapi makasih banyak buat panitia wabi ( anik , ipan, basri, bang zaenal, ledi, yasin ) trus juga teman-teman seperjalanan walaupun sebelas orang tetapi masih kompak yaa sampai sekarang… sukses buat semuanya… gak lupa deh trip ciptarasa – ciptagelar


untuk semua teman wabi tq

veronica setiawati

1 comment:

  1. koreksi dikit ah..nama desanya pangguyangan bukan panggayungan..sirnarasa bukan sirmarasa..he he he

    ReplyDelete

Hi all,
thanks for reading my post and give me some comments here.. :D