Selesai pendafataran ulang di gereja Theresia ini, saya dan teman-teman berangkat menuju panti asuhan.

Setibanya disebuah rumah , kami sudah disambut oleh seorang ibu dari Yayasan Panti Asuhan. Di dalam rumah tersebut, anak-anak dan beberapa orang tua lansia sudah siap menyambut kedatangan kami. Bangku-bangku sudah dipersiapkan karena acara pertama adalah ibadat misa ,yang dipimpin oleh Romo Yustinus Rumanto SJ. Bagian depan dekat meja altar, anak-anak sudah duduk dengan rapi. Mereka memakai kaos bertuliskan nama mereka masing-masing. Para pengasuh anak-anak ini pun sudah siap mengikuti misa pagi.

Kompleks bangunannya cukup luas , ada halaman dan tempat parkir untuk kendaraan kecil. Dari pintu masuk,sebelum memasuki ruang tengah dimana tempat tersebut dipakai untuk ibadat misa dan permainan bersama anak-anak, akan melihat tempat belajar yang berjejer rapi. DI sini , para anak panti asuhan belajar dengan menggunakan meja belajar mereka masing-masing. Ada beberapa lukisan di tembok dan beberapa photo wisuda. Ketika saya melewati sebuah lorong antara ruang belajar dan ruang tengah, ada ruang tidur anak-anak. Dengan tempat tidur yang bertingkat, seperti sewaktu saya kecil tidur di tempat tidur yang seperti itu, tapi terbuat dari besi bukan kayu seperti yang mereka punya.

Ruang tengah ini juga luas sekali. Mungkin tempat berkumpulnya atau tempat makan mereka di ruang tengah, sebab ada dapur disana. Dekat dapur terdapat anak tangga dan ada beberapa kamar di atas ruang tengah. Disebelah kanan ruang tengah inipun juga terdapat beberapa kamar yang dikhusukan untuk bayi. Sewaktu pemberkatan anak-anak, setelah kami semua menyambut komuni, ada seorang bayi berumur satu bulan dibawa keluar oleh seorang pengasuh. Lucu, masih merah dan sayangnya anak seusia tersebut sudah terpisah dari ibu kandungnya..

Sebelum permainan dimulai, semua anak yang telah selesai santap siang, satu persatu mulai mengelilingi pemain keyboardnya. Mereka bernyanyi bersama. Lagu yang berjudul “bunda” menggetarkan seisi ruangan karena suara mereka yang keras dan sangat bagus terdengar sampai keluar. Kemudian , mereka berganti menyanyikan lagu – lagu bina iman atau sekolah minggu. Mereka semangat sekali menyanyikannya sampai-sampai kami semua ikut bernyanyi.

Setelah mereka selesai bernyanyi, permainan dimulai. Permainan yang diadakan tidak hanya untuk para anak panti asuhan, tetapi kamipun ikut bermain bersama mereka. Tetapi hadiah dari permainan tersebut diberikan kepada setiap anak yang ikut dalam permainannya. Mereka sangat bersemangat mengikuti setiap permainan yang diadakan bersama kami. Tak jarang, diantara anak-anak ini ada yang sangat ingin bermanja-manja dengan kami.
Oh ya, salah seorang teman ada yang berulang tahun dan ingin merayakan ulang tahunnya bersama anak-anak panti asuhan. Karena ada juga diantara penghuni panti ada yang berulang tahun, maka digabungkanlah mereka. Bersama-sama kami menyanyikan lagu “selamat ulang tahun” dan setelah selesai , mereka yang berulang tahun bersama-sama meniup lilin yang ada di atas kue ulang tahunnya. Menyenangkan sekali.
Namun sayang sekali , kami harus berpisah dengan mereka. Ada keharuan ketika berpisah dengan mereka. Anak-anak itu ingin ikut pulang bersama kami.Sedih.Sebelum pulang

Terima kasih atas perjumpaan yang indah , bermain , berbagi ceria dengan kepolosan mereka. Mungkin , itulah mengapa Tuhan sayang anak-anak. “Biarkan anak-anak datang kepadaKu, jangan menghalangi mereka, sebab merekalah yang mempunyai kerajaan surga.”
Note :Yayasan Awam Bina Amal Sejati ( ABAS), Jl. Melati no.15 Desa Tonjong, Bogor (Tel...p : 0251 8552473) , di mana saat ini, di panti asuhan dan panti lansia tsb tinggal 13 anak berusia 0-5 tahun, 11 anak berusia 5-10 tahun, 13 anak berusia > 10 tahun, dan juga terdapat 15 orang lansia serta tuna wisma.
Thanks to KKMK KAJ , KSK Widiakarya , Yayasan Awam Bina Amal Sejati ( ABAS)
Bogor, 14 November 2010
Veronica Setiawati
G1g1kel1nc1.blogspot.com