Depan Gapura Dieng - Doc Pribadi |
Perjalanan 13 jam
dengan jalur darat tidak mengurangi niat dan rasa ingin tahuku terhadap sebuah
tempat yang bernama “Dieng”. Rasa letih
dan mengantuk yang amat sangat terbayar setelah tiba di depan gapura , dimana aku
telah tiba di tempat yang banyak disebut orang “Negeri Di atas Awan” ini.
Kagum dengan
pemandangan serta udara dingin yang menyambutku ketika melintasi
perbukitan. Jalan yang berliku-liku
diluar membuatku hampir tidak percaya kalau rasa penasaranku sudah hampir terbayar. “Akhirnya , Dieng bisa aku
datangi.” Ucapku senang.
Sepanjang perjalanan
menuju tempat tujuan , aku melihat bukit-bukit tersebut yang digunakan sebagai
tempat berladang. Hampir seluruh perbukitan berubah menjadi tempat berladang dengan
pipa-pipa yang panjang untuk mengairi ladang-ladang tersebut.
Telaga
Warna Dan Kesucian Goa Di sekitarnya.
Tujuan pertama
perjalanan Dieng ini adalah Telaga Warna. Dingin menyambut kedatanganku di
tempat parkiran kendaraan untuk memasuki kawasan telaga warna. Seperti halnya
tempat wisata yang lain, di sekitar tempat parkiran ini banyak dijumpai
warung-warung yang menyediakan souvenir dan makanan kecil lainnya. Termasuk
juga sarung tangan, penutup kepala dengan bertuliskan “Dieng” serta kaos kaki
untuk menghangatkan tubuh dapat dibeli di tempat ini.
Untuk dapat masuk ke
dalam kawasan ini dikenakan biaya sebesar Rp 6.000 per orang. Di tempat ini,
aku sebuah danau atau telaga disebutnya, tetapi airnya menyusut dan bau
belerang seperti bau busuk dari telaga ini. Air telaganya sedang berwarna hijau
kebiruan, dan karena warna yang ditampilkan dari telaga ini , oleh sebab itu
dinamakan Telaga Warna.
Telaga ini dikelilingi
perbukitan dan hutan. Di tepi danau yang kering dapat dilihat buih-buih dari
air telaga seperti air mendidih. Mungkin itu yang menimbulkan gas belerang.
Namun, karena udara dingin dan angin yang bertiup cepat menghilangkan bau
belerang yang sempat menyengat setelah dari pintu masuk.
Pemandangan di sekitar
telaga ini sangat indah terlebih warna-warna air yang ditampilkan dari telaga
warna ini. Menurut beberapa orang warna-warna telaga ini bisa seperti pelangi ,
berbagai warna bisa muncul dari telaga ini.
Di lokasi telaga ini
terdapat juga sebuah telaga yang lain tetapi tidak berwarna. Lokasi cukup dekat
, nama telaga tersebut adalah Telaga Tengilon, yang artinya adalah Telaga
Cermin. Telaga tersebut memang jernih bila dibandingkan dengan telaga warna ,
ibaratnya telaga tersebut karena terlalu bening dapat dijadikan cermin.
Telaga warna - Doc Pribadi |
Sebelum memasuki
goa-goa yang terdapat di lokasi ini, pertama kali akan dijumpai sebuah batu
yang besar dan berwarna hitam. Batu
tersebut jika dilihat menyerupai seorang tokoh pewayangan bernama Semar. Maka tak
salah bila batu hitam raksasa tersebut disebut sebagai batu semar, dimana di
depan batu tersebut terdapat patung gajah mada yang sedang duduk bersila berwarna
keemasan.Uniknya, batu semar tersebut, beberapa pohon hidup dari batu tersebut.
Tidak jauh dari Batu
Semar, terdapat beberapa goa disekitarnya. Pertama adalah Goa Jaran. Di depan
pintu masuk gua tersebut, ada tiga patung perempuan. Posisi patung tersebut
saling membelakangi dan tidak terpisahkan. Menurut pemandunya sih, itu artinya lambang
hawa nafsu yang melekat pada diri
manusia yakni harta, tahta dan wanita.
Aku mencoba untuk
memasuki goa yang sempit tersebut, yang katanya sih masih digunakan beberapa
orang untuk bertapa. Hmm.. ternyata hanya beberap meter saja sudah terhalang
dua buah batu yang menjulang kebawah seperti stalagmite. Entah percaya atau
tidak, katanya sih kalau ada yang berniat untuk mencari “sesuatu” di tempat
ini, dua buah batu yang menyempit akan terbuka. Kalau ada yang mau mencoba membuktikan
silakan saja hehe..
Goa yang lainnya adalah
goa pengantin ( Couple cave ). Unik sekali namanya dan goanya hanya seperti
tempat persembunyian saja. Mungkin karena letaknya agak masuk ke dalam dan
tersembunyi, dan mungkin bagi para
pasangan yang ingin mencari keturunan goa tersebut diasumsikan sebagai tempat
mereka memadu kasih selayaknya pasangan suami istri.
Diatas goa pengantin
ini, terdapat sebuah goa yang lain masih disucikan. Pertama Goa Sumur. Banyak
cerita bagi mereka yang datang mencari sesuatu dari tempat ini, mereka akan
membawa air sumur yang terdapat di dalam goa ini. Karena di dalam goa ini terdapat sumber air
suci yang bernama “Tirta Perwitasari.” Goa sumur akan cepat dengan mudah
dikenali oleh pengunjung tempat ini karena di depan pintu gerbangnya terdapat
patung seorang perempuan sedang membawa sebuah kendi yang siap dituangkan
airnya.
Goa yang kedua, diatas
gua pengantin adalah Goa Semar. Nah, di tempat ini tempat yang masih digunakan
beberapa orang yang masih percaya dengan hal-hal gaib. Mereka yang ingin
bertapa di goa semar ini dapat memberitahukannya kepada sang juru kunci. Karena
goa ini dikunci dengan sangat rapat. Di
depan Goa Semar pun terdapat patung semar sehingga siapapun yang datang akan
mudah mengenalinya.
Tempat di sekitar
lokasi goa sangat sejuk dan adem. Karena pohon-pohon yang rindang mengitari
tempat ini. Dan dari balik beberapa pohon terlihat jernihnya Telaga Tengilon
yang memantulkan sinar matahari. Cantik
sekali.
Veronica Setiawati
*dalam perjalanan
bersama Photopacker Photopackers*
No comments:
Post a Comment
Hi all,
thanks for reading my post and give me some comments here.. :D