Kraukk.com

728 x 90

Thursday, March 18, 2010

Pasar pagi lanjut ke kota tua

Hari minggu pagi , tgl 30 November 2008 janjian dengan siti di shelter busway jembatan baru cengkareng. Lama juga menunggu akhirnya dia muncul berlari-lari menaiki jembatan menuju depan loket dimana saya sudah menunggu. Tujuan kami adalah pasar pagi mangga dua yakni mencari beberapa jenis souvernir untuk pernikahan siti.


Dari cengkareng kami berdua naik bustransjakarta dengan ongkosnya RP 3.500 per orang. Jalur yang dilewati adalah spanjang jalan daan mogot, grogol kemudian melewati depan universitas trisakti lewat tomang ( maap kalau tidak salah sih, waktu itu masih lewat jalur tersebut ) dan turun di shelter harmoni untuk berganti bus menuju Jakarta kota tidak usah bayar lagi. Tinggal mengikuti jalur busway melewati sawah besar, glodok , LTC dan berakhir di kota. Nah dari kota lanjut lagi perjalanan dengan naik mikrolet menuju pasar pagi.

Pagi hari masih belum terlalu ramai pasar pagi. kami berdua menuju bagian dari gedung pasar pagi mangga dua. Karena di tempat itu banyak dijual pernak pernik aneka rupa souvernir seperti tempat lilin ,gantungan kunci, sendok garpu dll dengan harga bervariasi dan dijual grosiran alias partai besar. Bisa juga dipesen sesuai maunya mereka yang menikah. Lengkap deh. Oh ya di sana juga menjual pernak pernik natal seperti pohon natal serta hiasan natalnya, karena waktunya kan memang dekat natalan hehe..

Setelah dari mencari souvenir, saya menemani siti mencari kemeja putih untuk calon suaminya pada saat ijab kabul atau akad nikah. Setelah pilih-pilih ukuran dan tawar menawar dapatlah satu buah kemeja putih yang cukup bagus dan agak tebal kemejanya. Nah, mulailah muncul rasa lapar neh.. muter-muter di gedung pasar pagi mangga dua lumayan melelahkan. Kami berdua memilih KFC dekat situ untuk mengisi perut.. dan kali ini siti yang membayari saya .. katanya terima kasih sudah ikut repot membantu dia menyiapkan pernikahannya… duuuhh jadi terharu deh ..

Nah loh di tengah jalan , siti punya keinginan untuk mampir ke kota tua. Mau ke museum fatahillah sebelum pulang tetapi sebentar saja karena takutnya nanti calon suaminya datang kerumahnya setelah pulang kerja. Kami naik mikrolet menuju stasiun kota karena letaknya sangat berdekatan. Kami berjalan kaki menuju kawasan kota tua.


Waah sebenarnya ini juga pertama kalinya saya menginjak museum ini yaahh jadi ketauan deh.. hihi.. dengan harga tiket masuk Rp 2000,- kami menyusuri tiap lorong yang ada di museum fatahilah atau yang disebutnya Museum Sejarah, yang tentunya dengan tentengan tas – tas plastik belanjaan siti.

Begitu di dalam ruangan, ini muka sudah mendangak ke atas , celingukan ke kiri dan kanan yang mana dulu musti ditelusuri. Akhirnya kami berjalan ke bagian kanan, ada sepasang patung ondel-ondel , kemudian masuk ke kawasan kerajaan tarumanegara di situ ada prasasti batu tulis yang ternyata saya lihat lagi setahun kemudian di tempat aslinya ditemukan di ciampea-bogor ( prasasti ciaruteun ), kemudian ada becak yang merupakan salah satu transportasi yang ada dijakarta pada jaman lampau – tetapi untungnya saya termasuk orang yang pernah naik sebagai penumpang, jadi boleh dong gaya sedikit hehe.. , ada juga beberapa peninggalan sejarah dari para penjajah termasuk replika dari kapal yang digunakan sewaktu mendarat di Batavia. Menarik sekali.

Kami naik ke lantai yang diatas. Ada beberapa orang yang sedang mengambil poto disini. Di lantai atas ini sangat luas. Meja kursi yang terbuat dari kayu menghiasi ruangan atas ini. seperti ruang keluarga kalau menurut saya apalagi ada meja – meja yang bundar ditengahnya serta satu set meja kursi seperti ruangan makan termasuk lemarinya. Setiap ukiran yang ada pada tiap furniture tersebut sangat unik , saya jadi mau kalau punya rumah yang luas isinya seperti itu.. tempoe doeloe banget deh. Belum lagi ruangan tidur, luas sekali. Kamar tidur saya saja tidak seluas itu. Ranjangnya terbuat dari kayu. Tiang-tiang penyangka pada tempat tidurnya juga tetapi tidak ada kasurnya hehe.. ,tapi masih terawat sangat rapi. Dari lantai atas ini dapat dilihat gedung yang ada di sebrang museum. Seperti gedung kantor pos atau museum senirupa yang ada di sisi kanan.

Dari lantai atas kami menuju halaman belakang dari museum sejarah ini. cukup luas halaman belakang juga sejuk. Jendela – jendela yang ada di museum sejarah berwarna hijau dan bentuknya panjang-panjang terbuka ke depan. Beberapa anak terlihat sedang asik mendokumentasikan diri mereka di depan kamera. Di depan tangga ada sebuah patung dewa hermes. Di bawah bangunan ini ada sebuah penjara bawah tanah. Saya masuk ke dalamnya hanya bisa jongkok. Ruangannya gelap, kecil dan cahaya hanya masuk dari jeruji besi serta masih ada beberapa bola beton yang mungkin dahulu dipakai oleh para penghuni penjara yang diikatkan pada pergelangan kaki mereka. Hmmm…

Saya dan siti kembali masuk ke dalam museum, kali ini menuju bagian sebelah kiri. ada sebuah lukisan yang besar , ada beberapa alat kesenian betawi, seperti tanjidor yakni alat music tiup dan gambang kromong, serta pakaian pengantin adat betawi untuk lelaki dan perempuan. Menyenangkan sekali bisa berkeliling museum ini. perjalanan kami berakhir di museum sejarah karena kami harus pulang menuju shelter bustransjakarta menuju harmoni dan lanjut ke cengkareng.

Hmm , tidak sangka melihat album poto sewaktu di museum Jakarta, akhirnya membuat saya dapat menceritakan kembali apa yang telah terjadi setelah dua tahun berlalu dan saya tidak tahu, sekarang siti dimana, semoga dia , suami dan keluarganya selalu keadaan sehat serta dalam lindungan Tuhan. Tulisan ini buat siti, miss her so much..


Jakarta, 14 maret 2010
..Veronica Setiawati..

No comments:

Post a Comment

Hi all,
thanks for reading my post and give me some comments here.. :D